top of page

PRODUK LOKAL GO NASIONAL & GO INTERNATIONAL


Teknologi digital memunculkan revolusi bagaimana bisnis dilakukan. Perubahan ini terjadi dengan kecepatan, bentuk dan dampak yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Laporan yang dirilis oleh McKinsey memperkirakan, dibutuhkan waktu 80 tahun bagi teknologi uap untuk memberikan kontribusi lebih dari 1 persen pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Teknologi listrik membutuhkan waktu 40 tahun dan teknologi informasi dan komunikasi tradisional butuh waktu 20 tahun. Sedangkan era teknologi digital saat ini akan membawa dampak yang sama hanya dalam waktu 15 tahun (https://www.dbs.com/insights/id/young-economist/peluang-indonesia-di-era-revolusi-digital.html). tak terelakan lagi bahwa masyarakat indonesia tidak pernah terlepas dari kesehariannya dengan teknologi khususnya smartphone, artinya dalam kurun waktu 24 jam dalam sehari kehidupan mereka selalu berkecimpung dalam dunia maya. inipun menjadi peluang bisnis yang sangat menggiurkan bagi para pelaku bisnis, bagaimana tidak mereka bisa memasarkan, menjualkan,bahkan melakukan transaksi online dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya itu pertumbuhan pengguna teknologi di indonesi yang tinggi seperti yang dikatakan oleh TechinAsia bahwa diindonesia pengguna smartphone aktif terus mengalami peningkatan dan diperkirakan pada tahun 2018 akan mencapai 100 juta orang. optimisme ini akan terus tumbuh seiring dengan berjalannya waktu dan digandrunginya dunia teknologi apalagi dilansir dari laman (http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/03/10/inilah-industri-paling-banyak-diisi-miliarder) bahwa miliyarder banyak dilahirkan dari idustri ini. ini membuktikan bahwa era digitalisasi sangat membuka pasar sebebas-bebasnya. sungguh sangat disayangkan apabila masyarakat tidak ikut berkecimpung mengambil kesempatan ini. dewasa ini, banyak bermunculan produk lokal yang mulai bermain dikancah e-commerce sistem dimana pasar tidak perlu berbentuk fisik. orang bisa sesuka hati pilih barang yang diinginkan. produk-produk lokal pun bermunculan ke permukaan ini bagus guna menunjang kebutuhan pasar akan produk-produk lokal yang berkualitas, era digitalisasi inipun akan menjadi ajang pembuktian bahwa produk-produk lokal yang ada diberbagai daerah di indonesia tidak hanya akan dikenal didaerah mereka saja tapi juga kedaerah laen yang lingkupnya lebih luas bisa itu nasional bahkan international. selain itu dipandang dari sisi sosial. kesetaraan dalam dunia teknologi bisa menjadi bukti bahwa disana kompetitor-kompetitor bebas dan berasal dari kalangan mana saja. tentu ini perlu diimbangi dengan inovasi-inovasi yang perlu di perbarui setiap waktu, karena jika produk lokal tidak meng-upgrade dirinya maka dia akan terhempas oleh produk-produk yang selalu melakukan pembaruan.seperti yang dlansir oleh (http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/10/27/lebih-dari-5-ribu-desa-di-jawa-timur-miliki-industri-dari-kayu) bahwa Pada 2014, terdapat 5.658 desa atau sekitar 66,6 persen desa di Jawa Timur yang memiliki industri mikro dan kecil yang bergerak dibidang usaha dari kayu. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya. Namun, secara persentase, Jawa Barat lebih unggul dimana jumlah desa yang terdapat industri mikro dan kecil di sektor usaha dari kayu mencapai 66,87 persen. artinya apa ini betul-betul pasar terbuka dan tak ayal lagi bahwa indonesia akan menjadi poros maritim dunia. jawa timur yang memiliki lahan produksi kayu yang tinggi memberikan peluang bagi daerah untuk menjual hasil-hasil olahan kayunya. melalui dunia online. teknik pemasaran dan selalu memberikan inovasi dalam produk menjadi hal yang mutlak dan juga dari segi psikologis, menjadi hal yang mutlak dalam era digitalisasi apa itu integritas. karena bisnis ini dimulai dari rasa percaya yang sama. sama-sama membutuhkan istilahnya dalam simbiosis mutualisme.


Featued Posts 
Recent Posts 
Find Me On
  • Facebook Long Shadow
  • Twitter Long Shadow
  • YouTube Long Shadow
  • Instagram Long Shadow
Other Favotite PR Blogs
Serach By Tags
No tags yet.
bottom of page