Mahasiswa dan Dinamikanya
mahasiswa, merupakan tonggak estafet tertinggi dalam dunia pendidikan, penyebutannyapun sangat elegan dan eksklusif dalam strata ini, disebuah kampus notabene mahasiswa adalah berasal dari kalangan pekerja, sistem studynya kuliah pagi kerja malam, kuliah sore kerja pagi. konsentrasi akademik yang terpecah seperti ini membuat mahasiswa sebatas pulang dari pergi begitu saja. kuliah dan lulus secepat mungkin, dalam setiap tahunnya ada beberapa satuan, puluhan atau mungkin ratusan, mahasiswa yang gagal menyelesaikan studinya karena jam kerja yang berbenturan dengan kegiatan kemahasiswaannya. akhirnya kata mahasiswa disini tidak lagi menjadi se-ekslusif sebelumnya. karena terpecahnya konsentrasi seorang pemuda dan pemudi dalam mengikuti skema kehidupannya. disini saya melihat ada ketidak berdayaan dari seorang mahasiswa akan sistem yang dilaluinya, kenapa? karena adanya sistem yang memaksa dirinya untuk menjadi seperti sistem itu, padahal secara kapasitas baik itu waktu dan lain halnya tidak mumpuni untuk menjadi seperti sistem itu. ini akan berakibat fatal apabila para pembuat kebijakan tidak memikirkannya. kegiatan kampus internal dan eksternal yang terlihat memisahkan diri, karena adanya kebijakan kampus yang melarang kegiatan organisasi mahasiswa ekstra untuk berkiprah didalam kampus membuat kegiatan organisasi mahawasiswa ekstra ini, seakan terlihat kegiatan bawah tanah yang patut diwaspadai bahkan dihabisi, alasan yang cukup menarik akal adalah kegiatan inimengganggu stabilitas kampus, sehingga kalender pendidikan yang seharusnya dibuat dengan mengikutsertakan para perwakilan mahasiswa tidak salah dalam penentuan kebijakannya. aksi demonstrasi yang dilakukan ketika tahun 2015 merupakan cambukan yang mematikan organisasi mahasiswa ekstra, salahnya perhitungan membuat aksi ini terlihat kurang elegan dalam penerapannya, sebagai akibat dari hal tersebut banyak timbul korban, baik kepada anggota organisasi mahasiswa tersebut ataupun kepada organisasi mahasiswa yang lain, penentangan kebijakan yang dilakukan tentu akan berdampak panjang untuk tahun-tahun kedepan, pihak kampus yang lebih tertutup dan keuangan yang selalu menjadi incaran alasan dan pertanyaan kemana aliran dana-dana Bkk itu, mulai harus dikaji kembali. kedepan dinamika mahasiswa akan cenderung diam, alasan satu-satunya adalah kecenderungan berfikir mahasiswa hanya kepada nilai yang harus dia laporkan kepada orang tuanya dan segera lepas dan lulus dari baju mahasiswanya, daripada mengambil peran berkata dan bertanya kenapa dan mengapa akan sesuatu yang benar maka, kebungkaman akan semakin banyak kelihatan, ditambah dengan pihak kampus tidak lagi mempercayakan kegiatan mahasiswanya kepada mahasiswanya, ini terlihat dari berbagai persoalan baik dari segi pengelolaan BEM dan IKM